More
    Advertisementspot_imgspot_img
    Sabtu, September 30, 2023

    Anies, Ganjar, Prabowo, Mana Capres Terbaik?

    HARUS kita akui, bahwa Anies Rasyid Baswedan, Ganjar Pranowo, maupun Prabowo Subianto adalah putra terbaik bangsa.

    Namun, kala ketiganya maju sebagai calon presiden, rakyat penting untuk memberikan penilaian. Bukan dalam rangka menghakimi, tetapi sebagai upaya menilai sosok yang tepat, yang paling mungkin membawa kebaikan bagi kelangsungan hidup rakyat Indonesia.

    Siapa itu, kita semua punya hak memilih. Dan, tentu saja itu kita hargai, karena masing-masing pasti berdasarkan pada “subjektivitas” masing-masing dengan data dan informasi yang dimiliki.

    Dua Alasan

    Ada dua alasan utama mengapa langkah ini penting.

    Pertama, Indonesia seakan tunduk pada kepentingan global daripada berupaya sungguh-sungguh membela kepentingan rakyat.

    Perhatikan saja data orang miskin di Indonesia, 78 tahun merdeka, angkanya cenderung berkurang, namun tidak benar-benar signifikan.

    Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) R Nunung Nuryartono mengatakan, jika diuraikan angka kemiskinan ekstrem sekitar 3,3 juta di seluruh wilayah Indonesia.

    Pemerintah bukan tidak berupaya, bahkan sangat menghendaki penurunan angka kemiskinan ekstrem itu. Akan tetapi dalam sisi yang lain, lahirnya beberapa UU yang kontroversi, seperti UU Cipta Kerja, UU KPK, dan UU Kesehatan boleh jadi menghambat upaya pemerintah sendiri dalam mengentaskan kemiskinan di negeri ini.

    Jadi kita butuh pemimpin yang sadar bahwa merdeka itu bukan tidak adanya Belanda di negeri ini. Tetapi juga benar-benar memuliakan rakyat sendiri secara komprehensif.

    Bukan parsial, yang seakan-akan bangsa ini akan maju dan sejahtera hanya kalau ada program sosial. Sementara kebijakan lain, justru membonsai keleluasaan rakyat untuk maju secara ekonomi.

    Kedua, kita berharap presiden yang akan datang, yang akan dihasilkan dari Pilpres 2024 memiliki sikap negarawan dan progresif dalam memajukan rakyat.

    Tidak menjadikan kekuasaan sebagai alat membungkam rakyat atau pun pihak oposisi. Dan, secara langsung mendorong kesejahteraan rakyat melalui hadirnya kebijakan yang pro terhadap kebahagiaan hidup rakyat Indonesia.

    Pemimpin yang memiliki kesadaran itu akan mampu menyulam kemajuan rakyat secara konkret. Karena ia tidak akan disibukkan oleh isu saling serang statement, tetapi sibuk dalam produktivitas yang benar-benar rakyat perlukan.

    Cegah Perpecahan

    Politik, setidaknya hingga 2019 telah menjadi ruang yang menjadikan sebagian rakyat terbelah dan rentan perpecahan. Namun, pada 2024, suasana baru harus kita hadirkan, yakni pemilu yang sejuk dan tetap bersaudara, bahkan bersatu.

    Capres yang ada, hadir karena dua kepentingan besar dalam politik. Pertama, partai politik ingin memenangkan pemilu. Kedua, capres sendiri ingin melakukan perubahan besar dengan berhasil menjadi presiden.

    Dalam upaya itu, maka partai yang tergabung dalam koalisi akan berupaya “memarketingkan” capresnya masing-masing. Dan, sebagai sebuah sajian dalam politik, maka kita sebagai rakyat cukup menyikapi secara rasional, tidak perlu emosional.

    Artinya, perbanyak informasi, referensi, bahkan data, bagaimana sebenarnya capres yang ada. Kemudian pastikan pilihan benar-benar valid berdasarkan kebutuhan Indonesia maju.

    Jika ini bisa kita lakukan, maka perpecahan dalam politik, tidak akan terjadi. Berbeda, hal biasa saja. Dan, berbeda dalam hal politik tak perlu merisaukan persaudaraan dan merusak persatuan.

    Jadilah insan merdeka, yang tidak lagi mudah diperbudak kepentingan destruktif dalam politik yang membuat kita sibuk dalam ring adu domba yang melelahkan.*

    EDITORIAL NASIONAL.NEWS

    Berita Terkait

    Politisi, Bagaimana Sebenarnya Mereka Berpikir?

    POLITISI merupakan salah satu profesi yang paling sering disorot...

    Rusda Mahmud Dorong Pemuda Tidak Buta Politik

    JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR...

    Kejutan! Anies Matta – Fahri Hamzah Gelora Siap Maju Jadi Capres 2024

    JAKARTA - Sebuah salinan pesan suara yang tersebar di...

    Hajatan HUT ke-495 Jakarta dan Energi Elevasi untuk Indonesia

    Oleh Suhardi Sukiman* JAKARTA hari ini benar benar menjadi magnet....

    Newsletter

    Advertisementspot_img

    Baca Juga

    KMH Luncurkan Platform MudigH untuk Wadahi Pegiat Dakwah Digital

    JAKARTA - Menyadari kian massifnya perkembangan teknologi informasi yang...

    Dukung Pesmadai Luaskan Kebaikan dengan Hadirkan Asrama Mandiri

    JAKARTA - Bertepatan dengan momen Ramadhan 1444 sebagai bulan...

    Bantu Santri Penghafal Al-Qur’an Bumi Ayu Miliki Sarana Wudhu yang Layak

    BAYANGKAN jika Anda harus berwudhu dengan kondisi MCK yang...

    Gembiranya Warga Karangare Dapat Kembali Hewan Qurban

    BENTENG - Setelah kurang lebih lima tahun, masyarakat Desa...

    BMH Wujudkan MCK untuk Santri Yatim Penghafal Qur’an LKSA Al Kautsar

    BENGKULU UTARA- Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas...
    Advertisementspot_imgspot_img

    Menasional

    KPK Akan Serahkan Kasus Pidana Pelecehan Seksual Petugas Rutan ke Penegak Hukum Lain

    Jakarta -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan bakal menyerahkan kasus dugaan pelecehan seksual petugas rumah tahanan (Rutan) terhadap istri tahanan KPK ke aparat penegak...

    Pemuda Hidayatullah Luncurkan Gerakan BBM Makmurkan Masjid

    JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Hidayatullah Imam Nawawi meluncurkan logo program Bersih Bersih Masjid (BBM) yang diikuti oleh 27 ketua Pengurus Wilayah...

    Rakyat atau Nikmat, Manakah Prioritas Politisi dalam Berpolitik?

    SERING perkembangan teknologi informasi, masyarakat semakin mudah melihat apapun dengan banyak sumber rujukan, sehingga bisa dengan mudah melakukan perbandingan. Semakin seseorang menerima rujukan yang beragam,...